Defensive Riding/Driving

Akhir-akhir ini jalanan sering memakan korban, entah itu korban jiwa atau luka-luka. Mulai dari sepeda motor serempetan sampai mobil yang nyeruduk kawanan sepeda motor. Sebenernya apa sih yang biki hal itu gampang terjadi di jalanan? Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Lebih gampangnya kita bagi jadi dua saja lah, infrastruktur tidak layak dan human error.

Infrastruktur disini adalah sarana jalan dan kelengkapannya (rambu-rambu dan alat pengatur lalu lintas lainnya). Nggak semua jalan di indonesia mulus bak jalan tol. Bahkan banyak jalur nasional yang bentuknya gak kalah sama jalan desa yang lagi rintis, remuk redam. Bayangkan jika jalanan nasional yang hancur itu banyak dilalui kendaraan yang emang sudah dalam kondisi ‘lelah’ perjalanan jauh, tentu hal itu akan menguras tenaga kendaraan dan operatornya juga. Jika operator gagal menguasai kendaraannya maka sesuatu hal yang tidak diinginkan sangat rentan terjadi. Kasus-kasus seperti ini biasanya disorot sebagai human error tanpa melihat sisi lain yang juga berpengaruh besar, infrastruktur.

Jika sebelumnya kita bahas masalah jalanannya, sekarang kita bahas masalah infra struktur yang lain, rambu-rambu dan alat pengatur lalu lintas. Pengalaman penulis yang sering keluyuran ke negeri antah berantah di jawa, penulis ering menemukan tempat-tempat yang notabene merupakan jalur utama namun minim rambu lalin. Mungkin kalo jalanan itu rusak orang akan perlahan sehingga tanpa rambu pun masih bisa mengenal lingkungan jalan. Namun jika jalanan itu mulus bak jalan tol, ditambah pengendaranya ngebut dan tidak tanggap dijalan, plus malam hari. Ah sudahlah, mungkin dia pengen dibonceng malaikat izrail kali ya.

Sekarang kita bahas yang kedua, masalah human error. Ini merupakan kasus jalanan yang super duper jadi langganan disalahin kalo ada kecelakaan. Human error sebenernya bukan hanya kesalahan akibat operator atau pengendara, tapi juga bagian maintenance dan inspeksi yang error dalam melaksanakan tugasnya, betewe mereka juga human kan. Ketika komponen tersebut sudah melakukan pekerjaannya dengan baik terkadang malah pengendara sekitarnya yang bikin human error, akibatnya kita yang udah bener jadi korban. Akhirnya timbul ungkapan

“kitanya udah ati-ati tapi orang lain yang gak ati-ati”

Kalo kita berhadapan dengan hal ini jurus jitunya cuma satu, berdoa. Mari kita serahkan semuanya pada sang Maha Kuasa.

Siapa sih yang gak pernah emosi dijalan. Diselip dikit udah gak terima, biasanya motor keren yang kece dan mahal diselip sama motor kuno plus murah. Gegara gak terima dikejarlah si motor kuno tadi. Padahal gak bermaksud apa-apa tapi malah dikejar demi kepuasan hati si empunya motor mahal. Sukur-sukur kalo ngga kecelakaan, kalo tau-tau ngebut trus nyosor truk parkir kan ancur juga. Nah, yang seperti ini biasa disebut offensive driver/rider. Hal ini timbul karena psikis pengendara, kemampuan si pengendara mengatur emosinya mempengaruhi hal ini.bukan cuma kebut-kebutan lho ya, tapi ini juga termasuk nafsu untuk melanggar peraturan lalu lintas. Melanggar aturan lalin = offense the law. Katanya pak polisi, pelanggaran lalu lintas adalah awal dari kecelakaan.

Lawannya apa? Defesive rider. Ini merupakan model pengendara yang tetep memilih jalan aman dan tidak mengusik kemapanan. Pengendara ini selalu menjaga emosinya di jalanan. Nah ini penulis beri tahu tentang beberapa hal yang menunjang defensive riding/driving.

  1. Siap mental. Jalanan berisi beraneka ragam latar belakang psikologis. Ente harus sia mengahadapinya. Mulai dari ibu-ibu bawa matic, cabe-cabean berngat sekolah, anak drag jalanan, moge yang minta jalan, mobil yang arogan, dan lain-lain. Intinya siapkan mental untuk bersabar.
  2. Kenali kendaraan ente, kenali tipikal remnya seperti apa, kenali tarikan gasnya seperti apa, liat kelengakapan motor anda.
  3. Cek kendaraan anda. Lampu depan kira-kira bisa diliat dari jarak jauh atau tidak, lampu belakang cukup menandai keberadaan motor ente waktu jalan malem-malem ngga. Untuk lampu belakan jangan terlalu cerah dan janga terlalu redup. Terlalu cerah ente akan bikin silau kenadaraan dibelakang ente, kalo ngga ente bakal ditimpuk bata gegara bikin silau. Pastikan lampu sein aktif dan dan spion bekerja dengan baik.
  4. Spion, terkadang kita liat spion Cuma sebagai hiasan biar ngga ditilang polisi. Ada lagi yang sok-sokan ngandalin insting untuk tau kondisi dibelakang kendaraan kita. Betewe, spion sebenarnya berfungsi untuk tetap memfokuskan kita dijalanan ketika kita ingin menengak ke belakang. Cara ngatur spion yang benar adalah badan kita yang nampak di kaca hanya sepertiga dari yang tampak dikaca (untuk motor), kalo mobil untuk body mobilnya tampak sepertiga dipermukaan spion.
  5. Patuhi dan pahami peraturan lalu lintas
  6. Latih reflek dalam mengendarai. Hal ini untuk menghadapi kasus ngerem mendadak. Kita juga harus lihai dalam mengendalikan kendaraan kita. Apapun kondisinya. Kelincahan kita juga diuji dalam hal ini.
  7. Perhatikan lingkungan disekitar ente saat mengendarai kendaraan, apa kendaraan anda mengganggu kendaraan lain atau tidak.
  8. Lebih baik ngalah daripada hancur
  9. Tetap berdoa
  10. Bikin kendaraanmu eye catch

8 respons untuk ‘Defensive Riding/Driving

Tinggalkan komentar